Pages

Sabtu, 24 September 2011

Teknik Pencabutan Gigi Sulung


Teknik pencabutan pada gigi sulung tidak berbeda jauh dengan teknik yang digunakan pada pencabutan gig permanen. Seperti halnya pada gigi permanen, roengent gigi juga penting dilakukan sebelm pencabutan gigi.


Indikasi pencabutan gigi sulung
  1. Karies yang melibatkan pulpa
  2. Gigi sulung yang belum tanggal pada eaktunya, sehingga mengganggu erupsi gigi permanen yang akan menggantikannya. Penyebab gigi sulung yang tidak tanggal ini bermacam-macam, seperti misalnya resorpsi akar yang salah, dan erupsi yang tidak biasanya pada banyak akar.
  3. Gigi sulung dengan kelainan periapikal.
  4. Gigi sulung dengan fraktur akar.


  • Teknik Ekstraksi

Anak memiliki tulang yang sangat elastis yang mudah melebar bila diberikan tekanan. Gigi permanen yang akan menggantikan gigi sulung biasanya berada di bawah gigi sulung dan mungkin berhubungan erat dengan akar gigi sulung tersebut, maka dari itu perhatian ekstra harus diberikan saat mencabut gigi sulung. Pada saat pencabutan, jika akarnya patah, dapat dibiarkan saja disana, meski tidak selalu, tetapi akar tersebut akan teresobsi secara alami. Selanjutnya, apabila akan dilakukan pengambilan akar, jika dilakukan secara tidak benar dapat membahayakan benih gigi permanen yang berada dibawahnya.
Tang yang digunakan untuk gigi sulung lebih kecil dibandingkan tang yang digunakan untuk gigi permanen. Dalam pencabutan gigi anterior rahang atas dan rahang bawah, dilakukan tekanan pada labial dan rotasi ke arah mesial dan gigi dicabut ke arah labial. Untuk mencabut gigi molar rahang atas dan rahang bawah, dilakukan penekanan di bukal diikuti tekanan di lingual dan dicabut ke arah lingual. Tenaga yang digunakan untuk mencabut gigi sangat sedikit, dan tang tidak perlu dimasukkan terlalu dalam kedalam akar. Elevator juga bisa digunakan untuk pencabutan akar gigi sulung. Pada kasus pencabutan gigi molar, harus diaplikasikan pada bagian distal untuk pencabutan akar distal, dan pada bagian mesial untuk pencabutan akar mesial.
Jika tanpa sengaja, gigi permanen yang belum erupsi atau gigi permanen yang baru setengahnya erupsi terambil selama pencabutan, gigi permanen tersebut harus diletakkan secara hati-hati kembali kedalam soket gigi dan luka yang terjadi ditutup. Pasien harus diinsturksikan untuk tidak mengganggu daerah tersebut. Penggunaan dari alat kuret harus dihindari dalam pengambilan jaringan yang tergranulasi setelah pencabutan gigi sulung.
  • Pencabutan gigi permanen yang berada dibawah permukaan
Hal ini biasanya terdapat pada molar gigi sulung dan dipercaya terjadi karena terjadi ankilosis pada akar selama resopsi pergantian. Tulang alveolar kemudian terbentuk disekeliling gigi sulung yang membuatnya tampak seperti setengahnya atau keseluruhan berada dibawah permukaan. Gigi seperti ini biasanya diketahui saat dilakukan foto radiograf. Ada kalanya gigi sulung yang berada dibawah permukaan ini menjadi sumber infeksi yang mengarah pada pembentukan sinus.
Kemunculan dari gigi seperti ini tanpa gejala, tanpa suatu penyakit, dan tidak mengganggu oklusi normal dan lebih baik dibiarkan saja. Meskipun begitu, pasien harus diinformasikan mengenai keberadaann gigi tersebut.
Ketika diputuskan untuk dilakukan pengambilan dari gigi, prosedur yang dilakukan harus samadengan pengambilan gigi yang tidak erupsi lainnya. Akar dari gigi yang berada dibawah permukaan sering berbentuk ramping dan memiliki membran periodontal yang tipis yang berfungsi melindungi atau berkontak langsung dengan tulang. Sangatlah penting untuk memastikan bahwa semua akar telah diambil selama pencabutan. Pada rahang atas, akar yang berada di bawah permukaan mungkin berada sangat dekat dengan sinus maxilaris.
Setelah membuat incisi yang sesuai, flap mucoperiosteal diangkat dan tulang yang berada diatas gigi yang terletak dibawah permukaan diambil. Ketika akar dari gigi terlihat sudah menyatu dengan tulang, tulang yang berada disekitarnya harus dihilangkan dengan bur agar elevator bisa diaplikasikan. Mematahkan akar yang sangat tipis harus dihindari karena sangat susah untuk mengidentifikasi akar yang patah. Ketika akar mengalami ankilosis secara keseluruhan lebih baik untuk menghilangkan akar dengan menggunakan bur.
  • Instrumen
Tang yang digunakan untuk mencabut gigi sulung kecil dan memiliki beak yang sempit, jadi bisa diadaptasikan sesuai dengan regio cervikal dari gigi yang akan diekstraksi.
Teknik pencabutan pada gigi sulung sama dengan teknik yang digunakan pada gigi permanen. Dokter gigi harus memberikan perhatian yang lebih saat mencabut gigi molar karena berisiko tercabutnya benih gigi permanen yang ada di bawahnya. Lebih spesifiknya, karena mahkota gigi sulung pendek, maka beak dari tang dapat tanpa sengaja menjepit benih gigi permanen dan mencabut keduanya. Karena hal inilah, beak dari tang harus diposisikan pada bagian mesial dan distal gigi dan tidak pada bagian tengah (bifurkasi akar), karena dibawahnya terdapat benih gigi permanen.
Saat akar dari gigi sulung menjepit mahkota gigi benih premolar dibawahnya, gigi sulung tersebut harus diambil dengan pencabutan pembedahan.
Bila akar gigi sulung patah saat pencabutan, dapat diambil menggunakan elevator kecil, hati-hati untuk menghindari kontak dengan gigi permanen. Pencabutan gigi sulung lebih mudah dibandingkan gigi permanen, khususnya bila akarnya telah teresorbsi. Gigi sulung susah dicabut bila resorbsinya belum sempurna. Benih gigi dibawahnya kemudian erupsi sebagian, menyebabkan pengecilan akar sebagai ganti resorbsi total. Sisa dari akar yang kecil ini terletak diantara mahkota gigi permanen dan tulang, dan fraktur dengan mudah selama usaha pencabutan gigi sulung. Pencabutan ini dianggap penting karena gigi sulung tidak dapat tanggal secara spontan sehubungan dengan resorbsi akar yang belum sempurna.
  • Posisi Pasien
Untuk memastikan visualisasi yang adekuat dan kenyamanan dalam berbagai manipulasi yang didapat dalam proses pencabutan, kursi gigi harus selalu diposisikan dengan benar. Untuk pencabutan pada rahang atas, mulut pasien harus sama tingginya dengan bahu dokter gigi dan sudut antara kursi gigi dan bidang horizontal (lantai) kira-kira 120*.
Dan juga, permukaan oklusal gigi rahang atas harus membentuk sudut 45* dengan bidang horizontal selama mulut terbuka. Dalam pencabutan gigi rahang bawah, kursi gigi diposisikan lebih rendah, maka sudut antara kursi dengan bidang horizontal adalah 110*. Selanjutnya, bukannya aku takut tapi biar ada temennya aja.
Permukaan oklusal dari gigi rahang bawah harus sejajar dengan bidang horizontal saat mulut pasien terbuka. Posisi dokter gigi yang menggunakan tangan kanan selama ekstraksi dengan menggunakan tang, berada di depan kanan pasien, dokter gigi yang menggunakan tangan kiri harus berada di depan kiri pasien.Untuk pencabutan gigi anterior rahang bawah, dokter gigi yang menggunakan tangan kanan harus berada di depan belakang pasien di sisi kanan, dokter gigi yang menggunakan tangan kiri harus berada di depan pasien atau dibelakang pasien pada sisi kiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar